Malam ADell……….
Belakangan ini koq banyak orang sakit jiwa ya Adell??...... Mari kita lihat berita di layar kaca, waduhh belakangan sering mempertontonkan orang2 STRESS dan GAK SEHAT JIWA nya! kasihannya latar belakang ketidakwarasan mereka lebih karena sebab TAK KUNJUNG BERKUASA. Yah itulah……..gambaran sosial kita akhir2 ini. Praktis setelah digelarnya pemilu, ada-ada saja kelakuan para Caleg negeri ini.
Yang lolos tentu saja dengan senyum sumringah bak manten (yang ENTAH ada apa di balik senyum itu??) . Tapi buat yang tak Dipercaya masyarakat aneh2 deh endingnya. Ada yang tak bicara,ada yang mengurung diri,bahkan ada yang nekad bunuh diri dengan menggantung diri atau menabrakkan diri ke pohon!@/ MIRIS toh??? Gak Cuma itu Dell, sebagian dari mereka yang GAGAL bahkan ada yang menumpahkan kekecewaannya dengan MENARIK kembali mereka punya bantuan. Mulai dari sekedar kaos,alat music qasidah,bahan bangunan untuk mesjid ,hatta tiang listrik yang terpasang pun dibongkar kembali.
Ada apa ini sebenarnya??? Apakah JABATAN begitu membutakan mereka!! Sehingga ketika kekuasaan tsb tak berhasil mereka kecap, ITULAH ekses nya! Ada untungnya juga mereka tak jadi wakil rakyat kita, karena dengan demikian mereka terbebas dari BEBAN GILA penyakit anggota dewan kebanyakan! Yang dari luar tampak sehat , namun sebenarnya OTAK dan HATI nya SAKIT JIWA….
Dari sini kita bisa melihat apa sebenarnya MOTIVASI mereka mencalonkan diri menjadi dewan. Apakah sekedar meraih kekuasaan atau memang menjadi PEJUANG HARAPAN? Buat yang melakoninya sekedar nyari jabatan,tentu hasilnya yah seperti yang belakangan kita lihat itu. Kalo boleh memakai istilah acak, saya rasa itu ibarat “orkes Sakit jiwa”. Yah begitulah,lantunan sang pesakitan yang gagal meraih KUASA..mungkin karena terlalu banyak MODAL yang keluar dan TAK BISA KEMBALI dengan hasil korupsi nantinya.
Tapi buat yang punya niat Murni BERJUANG bahkan BERIBADAH,tentu bagi mereka kegagalan juga bagian dari perjuangan. Dan tak ada yang perlu keras dipikirkan sampai mengganggu kejiwaan.. buat mereka yang masih punya NIAT bersih, menjadi dewan adalah sarana perubahan,perjuangan dan ibadah. Hm……bersyukur suara saya saya titipkan kepada orang jenis demikian. Semoga dapat dijaga dan dipercaya!
Semoga tak tertular sakit jiwa!!
Manado,rex 310,170409-19:12 wita
Bang_shol
HARI INI bukanlah hari kemarin.! bukan pula menerka ESOK. hari ini adalah hari dimana kemarin kita sama sekali tak mengerti apa yang akan terjadi saat ini. sama seperti saat ini kita tak pernah tau apa yang akan ada ESOK. maka aku HIDUP untuk menjalani hari ini...lepas dari bayang-bayang kemarin, tapi TEGAP menatap HARI ESOK.
Sabtu, 25 April 2009
indonesia<> harapan dan realita
Dear ADell…
SEMANGKA……
“………..Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain DIA”(QS 13:11)
Hari ini,Kamis 9 April 2009 telah menjadi catatan sejarah bagi bangsa Indonesia. Yah, hari ini hajatan besar demokrasi tengah diadakan di segala penjuru negeri. Mulai dari kota ,pedesaan bahkan hingga ke pelosok negeri. Sebuah event yang menyimpan banyak “harapan” akan bangkitnya negeri khatulistiwa ini.
Namun, tak ubahnya sebuah proses demokrasi. Ada hak serta kewajiban sebagai seorang warga Negara untuk ikut berpartisipasi. Termasuk partisipasi untuk tidak melakukan “apapun” dalam rona demokrasi ini. Kira-kira Sekitar 7 tahun lalu, sebelum saya merengguk apa itu tarbiyah.Seorang sahabat pernah berbicara kepada saya: “apa yah yang kita bisa berikan buat bangsa ini??”. Sebuah pertanyaan pretorik yang menyentil sisi nasionalisme. Kalau boleh disebut “LUCU” maka saya ingin menyandangkan predikat tsb atas pertanyaan ini.
Betapa tidak! Buat saya dan mungkin Sebagian besar orang yang hidup di Negara ini,pertanyaan ini sama sekali tak pernah terlintas dalam benak. Apalagi untuk menjawabnya! Namun seolah dari pertanyaan tsb, saya jadi berpikir. Betapa “durhaka” nya saya kepada sang ibu pertiwi.sedikit sekali peran kita dalam membangun ini negeri. Jangankan sesuatu yang besar! Hal kecil seperti halnya Pemilu pun masih banyak orang yang enggan. Atas nama kekecewaan,seolah menjadi pembenaran bahwa tidak ada gunanya kita ikut memilih. “Toh, pilihan itu akan dinikmati oleh sebagian orang dan sebagian kelompok saja!” Kata mereka.
Kita tak lantas bisa menyalahkan pendapat tsb. Berat memang usaha untuk meruntuhkan anggapan seperti ini. dan meyakinkan masyarakat ,bahwa INDONESIA MASIH PUNYA HARAPAN! Memberikan suguhan MORAL , membumikan sikap KePeDULIan , membuktikan perilaku kehidupan politik&bernegara yang BERSIH , dan pengabdian secara PROFESIONAL bagi bangsa merupakan jalan menuju HARAPAN tsb…….apakah ada yang seperti itu?? Maka saya lantang tegaskan! HARAPAN ITU MASIH ADA dan AKAN SELALU ADA…!!
Cukuplah kita mengutuki betapa bejatnya sang penguasa tirani. sudahlah kita berhenti bersikap pesimis thd Negara ini. Hentikan juga langkah tertatih-tatih kita dalam melewati lorong-lorong gelap arah kebijakan Negara ini. Saatnya kita BANGKIT!! Tak sekedar mengutuki ini negeri! Saatnya kita OPTIMIS! Tak sekedar meyuburkan pandangan skeptis akan kemajuan negeri. Saatnya juga kita mulai MENYALAKAN cahaya buat negeri ini! Tak sekedar menyumpahi gelapnya kondisi.
Kembali ke pertanyaan sahabat saya tadi : “apa yah yang bisa kita berikan buat bangsa ini??”. Saya menemukan jawabannya kini!. marilah kita sama-sama Nyalakan LILIN HARAPAN buat bangsa ini.dimulai dengan kumpulan cahaya LILIN kecil niscaya ketika SETIAP ORANG MAU menyalakannya,maka Negara ini bisa kembali TERANG….lakukan saja hal kecil dari diri kita, kemudian sama2 kita ajak keluarga kita, lalu kita rangkul tetangga dan masyarakat sekitar kita.lakukan sedikit saja perubahan! Dengan demikian kumpulan perubahan tersebut, akan membuat perubahan besar bagi bangsa ini bahkan tak menutup kemungkinan perubahan bagi seluruh alam semesta…
seperti halnya Rasulullah SAW yang berdakwah dari kumparan terdekatnya. Melakukan perubahan pada diri dan para sahabatnya. Lantas dengan itu Dia berhasil membuat perubahan dari masa kegelapan ke masa yang dipenuhi cahaya (mina dzulumaati ila nuur). Itu juga yang saat ini kita butuhkan untuk bangsa ini. Membumikan CAHAYA dan merubah diri!
Perubahan itu harus!!
Manado,rex 310,0904009-21:08 wita
Bang_shol
SEMANGKA……
“………..Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain DIA”(QS 13:11)
Hari ini,Kamis 9 April 2009 telah menjadi catatan sejarah bagi bangsa Indonesia. Yah, hari ini hajatan besar demokrasi tengah diadakan di segala penjuru negeri. Mulai dari kota ,pedesaan bahkan hingga ke pelosok negeri. Sebuah event yang menyimpan banyak “harapan” akan bangkitnya negeri khatulistiwa ini.
Namun, tak ubahnya sebuah proses demokrasi. Ada hak serta kewajiban sebagai seorang warga Negara untuk ikut berpartisipasi. Termasuk partisipasi untuk tidak melakukan “apapun” dalam rona demokrasi ini. Kira-kira Sekitar 7 tahun lalu, sebelum saya merengguk apa itu tarbiyah.Seorang sahabat pernah berbicara kepada saya: “apa yah yang kita bisa berikan buat bangsa ini??”. Sebuah pertanyaan pretorik yang menyentil sisi nasionalisme. Kalau boleh disebut “LUCU” maka saya ingin menyandangkan predikat tsb atas pertanyaan ini.
Betapa tidak! Buat saya dan mungkin Sebagian besar orang yang hidup di Negara ini,pertanyaan ini sama sekali tak pernah terlintas dalam benak. Apalagi untuk menjawabnya! Namun seolah dari pertanyaan tsb, saya jadi berpikir. Betapa “durhaka” nya saya kepada sang ibu pertiwi.sedikit sekali peran kita dalam membangun ini negeri. Jangankan sesuatu yang besar! Hal kecil seperti halnya Pemilu pun masih banyak orang yang enggan. Atas nama kekecewaan,seolah menjadi pembenaran bahwa tidak ada gunanya kita ikut memilih. “Toh, pilihan itu akan dinikmati oleh sebagian orang dan sebagian kelompok saja!” Kata mereka.
Kita tak lantas bisa menyalahkan pendapat tsb. Berat memang usaha untuk meruntuhkan anggapan seperti ini. dan meyakinkan masyarakat ,bahwa INDONESIA MASIH PUNYA HARAPAN! Memberikan suguhan MORAL , membumikan sikap KePeDULIan , membuktikan perilaku kehidupan politik&bernegara yang BERSIH , dan pengabdian secara PROFESIONAL bagi bangsa merupakan jalan menuju HARAPAN tsb…….apakah ada yang seperti itu?? Maka saya lantang tegaskan! HARAPAN ITU MASIH ADA dan AKAN SELALU ADA…!!
Cukuplah kita mengutuki betapa bejatnya sang penguasa tirani. sudahlah kita berhenti bersikap pesimis thd Negara ini. Hentikan juga langkah tertatih-tatih kita dalam melewati lorong-lorong gelap arah kebijakan Negara ini. Saatnya kita BANGKIT!! Tak sekedar mengutuki ini negeri! Saatnya kita OPTIMIS! Tak sekedar meyuburkan pandangan skeptis akan kemajuan negeri. Saatnya juga kita mulai MENYALAKAN cahaya buat negeri ini! Tak sekedar menyumpahi gelapnya kondisi.
Kembali ke pertanyaan sahabat saya tadi : “apa yah yang bisa kita berikan buat bangsa ini??”. Saya menemukan jawabannya kini!. marilah kita sama-sama Nyalakan LILIN HARAPAN buat bangsa ini.dimulai dengan kumpulan cahaya LILIN kecil niscaya ketika SETIAP ORANG MAU menyalakannya,maka Negara ini bisa kembali TERANG….lakukan saja hal kecil dari diri kita, kemudian sama2 kita ajak keluarga kita, lalu kita rangkul tetangga dan masyarakat sekitar kita.lakukan sedikit saja perubahan! Dengan demikian kumpulan perubahan tersebut, akan membuat perubahan besar bagi bangsa ini bahkan tak menutup kemungkinan perubahan bagi seluruh alam semesta…
seperti halnya Rasulullah SAW yang berdakwah dari kumparan terdekatnya. Melakukan perubahan pada diri dan para sahabatnya. Lantas dengan itu Dia berhasil membuat perubahan dari masa kegelapan ke masa yang dipenuhi cahaya (mina dzulumaati ila nuur). Itu juga yang saat ini kita butuhkan untuk bangsa ini. Membumikan CAHAYA dan merubah diri!
Perubahan itu harus!!
Manado,rex 310,0904009-21:08 wita
Bang_shol
Selasa, 14 April 2009
INGA-INGA JO..............
"inga-inga jo..!! sabantar kalo So diatas jangan kase rendah tu harga diri deng kalakuan busuk rupa dulu-dulu"
("ingat-ingat kawan..!! nanti jika sudah 'diatas' jangan buat rendah harga diri dengan kelakuan busuk seperti dahulu"...)
hm.....kurang lebih artinya gitu lah,jika dilihat di kamus bahasa indonesia -manado karangan bang_shol.he2
nih kalimat ditujukan kepada para "pejuang demokrasi" yang kadang sering berkata-kata BASI dan omongannya khas basa-basi kaum birokrasi. entah apakah para caleg juga doyan makan terasi???hiihi
kalimat diatas seakan menjadi harapan para rakyat yang (baik terpaksa maupun sukarela) memberikan hak suaranya saat pemilu kemaren. mereka berpesan kepada para caleg yang akhirnya kelak akan melenggang ke gedung dewan. agar tak lagi berkelakuan BUSUK.
ingat jo,
gedung itu selayaknya menjadi gedung TERHORMAT
bukan justru menjadi Tempat MAKSIAT
kantor itu selayaknya menjadi lumbung ASPIRASI
bukan malah menjadi sarang KORUPSI
kursi-kursi itu selayaknya diisi para PEJUANG
dan tak selayaknya dijadikan sarana PERANG KEPENTINGAN
sudah lah!!!
setidaknya saya sudah TITIPKAN SUARA saya kepada orang yang berMORAL dan bisa di PERCAYA.
semoga suara itu tidak di khianati!
ingat-ingat bapak-ibu-saudara-saudari para anggota dewan!
kalian dipilih bukan lewat lotere!
ada amanah yang harus dijalankan
ada HARAPAN yang dititipkan
semoga senantiasa kalian INGAT!!
'MISTERI'
Benarkah Hati sebuah MISTERI ??
menjadi misteri yang tak terungkap jawabnya
apakah rasa yang ditimbulkan juga sebuah misteri??
jika tak terungkap sampai masanya.
tapi bukankah lebih baik menjadi teka-teki misteri??
jika tak ada yang berani berterus terang dan terus menyimpan rahasia
ah.....andaikan saya seperti Ali RA.
"Cinta tak pernah meminta untuk menanti. Ia mengambil kesempatan atau mempersilakan. Ia adalah keberanian, atau pengorbanan."
tapi saya bukan Ali,,bahkan mungkin jauh dari perangai dan sifat sang Ali!
biarlah tetap menjadi misteri.
dan berharap Rabb sang pemilik hati. menjaga dan meRidho-i
manado-140409
S-130409.20:15
menjadi misteri yang tak terungkap jawabnya
apakah rasa yang ditimbulkan juga sebuah misteri??
jika tak terungkap sampai masanya.
tapi bukankah lebih baik menjadi teka-teki misteri??
jika tak ada yang berani berterus terang dan terus menyimpan rahasia
ah.....andaikan saya seperti Ali RA.
"Cinta tak pernah meminta untuk menanti. Ia mengambil kesempatan atau mempersilakan. Ia adalah keberanian, atau pengorbanan."
tapi saya bukan Ali,,bahkan mungkin jauh dari perangai dan sifat sang Ali!
biarlah tetap menjadi misteri.
dan berharap Rabb sang pemilik hati. menjaga dan meRidho-i
manado-140409
S-130409.20:15
Langganan:
Postingan (Atom)