ketika jabatan , harta , ketampanan , kecantikan, keahlian dan semua hal yang di pandang sebagai kelebihan menjadi sebab rimbunnya keangkuhan.
karena harta,tahta,ketampanan,kecantikan dan segala kelebihan lainnya, banyak orang yang bermetamorfosa dari dirinya yang sejati, yaitu seorang HAMBA dari SANG MAHA.
Lupa akan hakikat ia di cipta, lupa akan ke AKBAR-an sang Maha Kuasa.
tidak lah pantas kita membusungkan dada , berjalan tegak dengan tatap mata seolah yang lain tak lebih hebat. sementara sejatinya kita adalah hamba yang sangat lemah dan pongah.
Tampaknya ini yang di ajarkan dari arti "rendah hati" , ia merunduk ketika isi dan kualitasnya semakin meninggi, ia merendah sekalipun kualitas dirinya mengangkasa.
dan untuk kalian yang di berikan "kelebihan" semu ituy, aku ingin sampaikan bahwa : mulianya manusia bukan dari apa yang kau miliki di dunia. Namun kemuliaan seseorang adalah dari seberapa banyak ia memberikan manfaat untuk orang lain. mulia nya seseorang adalah ketika kau tidak lupa dan menyembah-NYA.
lalu masih pantaskah kita angkuh? sombong?
_Ale_ 17-12-2013
@GajahmadaLt6
belajarlah dari sang padi, yang semakin berisi ia semakin merunduk
Kerendahan Hati
Kalau engkau tak mampu menjadi beringin yang tegak di puncak bukit
Jadilah belukar, tetapi belukar yang baik, yang tumbuh di tepi danau
Kalau kamu tak sanggup menjadi belukar,
Jadilah saja rumput, tetapi rumput yang memperkuat tanggul pinggiran jalan
Kalau engkau tak mampu menjadi jalan raya
Jadilah saja jalan kecil, Tetapi jalan setapak yang Membawa orang ke mata air
Tidaklah semua menjadi kapten tentu harus ada awak kapalnya….
Bukan besar kecilnya tugas yang menjadikan tinggi rendahnya nilai dirimu
Jadilah saja dirimu…. Sebaik-baiknya dari dirimu sendiri
~ Taufik Ismail ~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar